Tuesday, October 25, 2005

"...kayaknya gue punya kecenderungan suka sama orang yang nggak keliatan mukanya!!!"

I just love my friends a lot.
Mereka selalu siap jadi badut di saat-saat saya lagi butuh terapi tawa. All I hafta do is dial the number.

Sebut saja perempuan ceria bernama MsH, yang amat sangat sulit dihubungi di jam-jam kantor atau jam pacarannya. Cerdas-cantik-menyenangkan, tapi banci kasih sayang.
Setelah 365 tahun nggak ketemu (nggak deng, lebay...), akhirnya di suatu malam saya berhasil nelpon dia, dan membongkar suatu misteri yang ternyata lebih dahsyat dari misteri bapaknya anak Andhara Early.


MsH (asyik-asyik curhat dengan antusias) : "Lo tau nggak, gue semalem mimpi ciuman sama siapa??"
Saya : "Mmm... P?"(inisial, bukan nama sebenarnya)
MsH (bingung+kecewa) : "Ih, kok tau sih?"
Saya : "Ya tau lah! Kan gue bilang, gue udah siap kawin sama lo."
MsH : "Tolol. Tapi nebak yang lain dulu kan bisa!? Kun kek, atau G, atau siapaaaa gitu?"
Saya : "Ya udaaaah, kalo gitu ulang lagi tebak-tebakannya ya."
MsH : "Oke"
Saya : "Kun?"
MsH : "Bukan!"
Saya : "G?"
MsH : "Bukaan!"
Saya : "Mmm... P?"
MsH (dengan nada takjub karena saya bisa nebak dengan sukses) : "Iya!!!!"
Saya : "Najis lo"

Ketawa puas...
Pembicaraan berlanjut seputar mimpi absurdnya itu, dan diakhiri dengan konklusi yang nggak kalah mengerikan. Lebih mengerikan daripada ngeliat Bjork dengan baju angsanya di salah satu malam Oscar.

MsH : "Gue nggak ngerti ya. Dulu kalo jalan bareng sama dia itu nggak mikir apa-apa! Nggak ada perasaan sama sekali!! At all!" (penegasan berulang yang mencurigakan)
Saya : "Trus?"
MsH : "Tapi, abis itu waktu pertama kali dapet email dari dia, aku deg-degan!!!!!!"
Saya : "Kok kayak dejavu ya? Kayak pernah denger kayak gini kapaaaaaaan gitu..." (nyindir)
MsH (ngerasa) : "Trus akhirnya gue sadar, kayaknya... gue punya kecenderungan suka sama orang yang nggak keliatan mukanya!!!"

Saya ketawa mampus.
Oya, mungkin biar nggak bingung saya kasih teaser sedikit ya. Ada satu fenomena mengerikan yang dialami MsH dalam pencarian cinta sejatinya, dan ini keliatan dari beberapa orang yang deket sama dia beberapa waktu belakangan (eventhough I know eventually I will be the lucky one, ya nggak MsH?). Semuanya punya benang merah yang sama : dimulai dari chatting dan email.
Dan fenomena ini akhirnya menuju ke suatu konklusi mengerikan yang saya tebelin dan garis bawahin tadi. Eh, belom selesai ding. Abis itu MsH masih mencari penjelasan atas konklusinya itu.

MsH : "Ini penyakit gak sih Cooooo?"

Saya ketawa mampus lagi.
Akhirnya saya bilang kalo hipotesis ini terlalu menarik, dan nggak boleh nggak dimasukin dalam blog.

MsH (kecurigaan tinggi) : "Bole tau nggak di blogmu namanya nanti ditulisnya apa?"
Saya : "Ngg... ****?" (cuman mengurangi satu huruf dari namanya)
MsH : "Nggak bisa lebih jelas lagi ya?"
--hening--
Saya : "Kok diem?"
MsH : "Aku lagi berpikir. Cerita ke kamu tadi baik apa nggak ya?"

Ketawa mampus untuk ke sekian kalinya.
Hmph... sayang dulu pertama kali kenal dia langsung dalam bentuk paket hemat seperti adanya dia sekarang. Coba lewat chatting. Atau email. Mungkin kami udah punya anak sekarang. Hahaha! Oya, buat pria-pria yang mungkin baca, dan mendadak ngerasa berinisial P : Jangan Ge-eR dulu cing! Emangnya MsH cuman bisa ngimpi ciuman ama lo doang??


Mmm..
...kok kayaknya ada yang salah di kalimat terakhir ya, MsH? :))

1 Comments:

At 4:39 AM, Anonymous Anonymous said...

Hahahaha, asli kocak, yang ginian nih yang bisa-bisa jadi skandal, hehehehe

 

Post a Comment

<< Home