Monday, October 10, 2005

Sunday Stupiditos

Christ.
I spent last Sunday doing irrational things. Irrasional, karena saya juga nggak tau kenapa.
Let's call this irrational things : stupiditos, cause I felt kinda stupid doin' it.
Well, the stupiditos are :
  • Spent over Rp 130,000 for gasoline, nggak termasuk + 60,000 perak buat ongkos perjalanannya sendiri. Monyet ya, kenapa bensin mesti naik di momen-momen penting kayak gini, termasuk di saat saya jobless bin miskin, dan hanya punya cinta untuk dibagi-bagi (saelah...)
  • Spent over Rp 20,000 for LUNCH. Mungkin terdengar sedikit Padang, tapi coba pikir : I spent that amount of money instead of having lunch at home for FREE.
  • Spent over .....hmm, wait... (ngecek bon-bon dulu yaaaa... 60,000 + 25, 000 + 4,000+ 3,000 + 1,000 = @#%&*$ ...yaaah, sama parkir-parkir, bisa di-mark up dikit lah) OK! Rp 100,000 untuk satu bentuk kepuasan hati. Btw, saya tetep nyimpen bon-bon itu di dompet, berharap suatu hari pas bangun pagi, ngeliat bon-bon itu berubah lagi jadi duit...
  • Mencetak dosa baru dengan mengatasnamakan kegiatan ini 'BELAJAR KELOMPOK' ke bunda. Dosa baru di hari dimana biasanya saya malah disucikan dari dosa. In addition, akhirnya hari itu saya nggak ke gereja sama sekali (halaaaah, kayak lo gereja aja saban Minggu, Co...)

Ya...udah sih itu aja.
Tapi kalo ditotal-total, jumlahnya + Rp 310,000 secara materiil, dan sebuah bilik khusus di neraka yang mungkin akhirnya disiapin buat saya. And that is irrational.
Hey, the best part is, saya bahkan nggak tau apa yang bisa saya nikmatin dari semua ini!


Ha..ha..ha
(ketawa ironis dengan desibel rendah, mengasihani diri sendiri...)


Well, at least untuk sekarang ini, saya belum tau apa yang saya nikmatin dari semua itu, mengingat terhitung kemarin, saya lagi mengundurkan diri dari dunia perkomunikasian, belum tau sampai kapan (incase you had difficulties finding me within the last 24 hours).
I guess it turns out that I had problems in facing the reality.


(membayangkan muka si peramal S yang pernah saya sebut di posting sebelomnya..)
Maybe I should've heard her from the very first time.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home