Tuesday, January 10, 2006

KTT Perek Regional Part 3

Well.
Sejujurnya cerita seputar KTT Perek Regional berakhir di part 2. Part 3 ini sebenernya lebih cerita pribadi yang menutup rangkaian hari capek sedunia tadi. Saya cuman meminjam judul, berhubung udah nggak bisa menemukan judul yang lebih menarik lagi. Lagian, trilogi kan lagi trend. Masa saya ketinggalan?!?

Anyway.
Ceritanya saya mau menyucikan diri kembali dari dosa-dosa yang saya cetak hari ini dengan cara konvensional yang dianggap ampuh selama berabad-abad : ibadah Minggu sore. Keliatannya ini adalah keputusan yang salah, mengingat ternyata yang terjadi selama ibadah adalah tercetaknya dosa-dosa lanjutan.

Seperti yang sudah dipahami bersama, satu cara untuk mengobati kantuk berlebihan adalah dengan memperluas sudut pandang penglihatan. Sumpah niat awalnya cuman itu. Tapi apa daya, niat tinggallah niat ketika mata mulai menangkap hal-hal yang mengganggu penglihatan.

[Target 1 locked]
Bukan salah bunda mengandung kalau mata saya langsung nyangkut di sebuah jas berwarna merah bata. Yesssss, I repeat, jas warna merah bata. Yang lebih salah lagi, pemakainya adalah seorang bapak yang mulai beruban dan berkulit sawo matang!!!
Seketika saya pusing. Okeee, saya kasih nilai 6,5 deh, untuk usaha kerasnya buat matching sama warna dasi yang juga merah bata. Tapi, helloooooo! You're not young anymore! Ada lhoo, warna-warna yang lebih netral seperti item, abu-abu, atau warna pastel lainnya. Ini udah merah, merahnya bata pula.

Mendadak saya pusing. Refleks mata saya menggeser pandangan beberapa senti ke kiri dari fenomena merah bata itu.

[Target 2 locked]
Dannnnnnn kenyataan yang terlihat tidak lebih baik!!!
Tampak seorang bapak dengan perut sangat maksimal (tau dooong, tipe-tipe yang hanya bisa mengikat ikat pinggangnya di bawah perut?). Dosanya adalah, dasinya bertengger sangat nyaman beberapa senti di atas perbatasan kemeja dan celana, alias NGATUNG!!!! Entah karena sekarang dasi juga dibikin dalam ukuran mini, atau... perutnya yang tak tertolong lagi?
Either way, pasti ada cara untuk nggak bikin dasinya ngatung. Pasti!!! Pastiiiiiiiiiii!!!

(melenguh panjang...)
Christ, ada apa sih dengan bapak-bapak masa kini?!?
Saya pun menggeser mata lagi beberapa senti ke kiri, berharap menemukan orang yang masih peduli penampilan kalau beribadah. Yang terlihat justru lebih memilukan. Nampaknya Tuhan memang memberikan cobaan berat pada saya sore itu...

[Target 3 locked]
Tampak fenomena paling mengerikan selama 25 tahun saya pernah ke gereja.
Seorang bapak dengan ukuran yang tidak lebih kecil dari target #2, dalam balutan kemeja kotak-kotak dipadu dengan dasi bermotif garis diagonal!!!!
Tidaaaaaaaaaaaakkk!!! Kotak-kotak dihajar sama garis-garis diagonal?? Istri macem apa yang tega ngasih ijin suaminya keluar rumah kayak gitu?!? Bahkan warnanya pun nggak masuk satu sama lain! Bayangin yaaa, kemeja kotak-kotaknya itu dasarnya putih butek, dengan kotak-kotak item tegas. Dasinya, dark blue dengan garis diagonal warna abu muda.

...
Maaf ya kalau kesannya agak sedikit sarkas.
Sebenernya saya juga nggak tau mesti kasian atau sedih. Emang bener siiih, setiap ibadah Minggu kita disucikan dari dosa. Tapi bukan berarti mancing orang lain buat bikin dosa kannnn?


Tuhan, maafkanlah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
Amin

4 Comments:

At 1:57 PM, Anonymous Anonymous said...

hahaaa
gue pikir tadinya cuma gue doang yang kaya gini..
asik, ada temennya ;)

 
At 6:30 PM, Blogger .:nien:. said...

keknya endang ya bowww jadi fashion police, keknya dah bbrp kali jadi fashion police di gereja qiqiqiqiqi ....

 
At 6:05 PM, Blogger Ryu Tri said...

hehehehheh..pen banged jd fashion police, yg ada ntar gw di tembaki atu2 ama orang2 hehehhe..ibadaaaaaah woooyyyy...ibadaaaaah....hehhehehhehe

 
At 3:10 PM, Anonymous Anonymous said...

bwhahahaha....
Untung banget gw nemu blog ini.... gw jadi segerr burger lagi....dari kantuk akibat makan siang yang over dosis..:D......

 

Post a Comment

<< Home