Kembali, Nisrina H.Nur Ubay menangis
Darn.
Now you can guess what I’m telling you.
Anyway.
Semua tragedi yang merontokkan pamor Nisrina H. Nur Ubay ini dimotori oleh seorang artis wanita berinisial SA yang (dengan sangat menyesal) lebih dikenal karena ukuran (maaf) payudaranya yang ehm…tak terdefinisikan. Let’s see, how should I say this. Incredibly humongous.
Entah setan mana yang waktu itu membuat dia dengan emosi dan lantang mengeluarkan sebuah pernyataan menakjubkan waktu diwawancara di infotainment :
“WHO DO YOU THINK HE ARE ?!?”
[Di rumahnya, Nisrina dengan sabar membenarkan: ‘who do you think he is?’]
Begitu fenomenalnya kejadian ini sampai akhirnya statement itu diabadikan sebagai sebuah nama blog yang tidak kalah sensasional. Eits..belum selesai di situ. Di kesempatan lain, beliau masih melanjutkan sensasinya dengan mengeluarkan statement susulan yang tidak kalah menakjubkan :
“WHOSE NOSE?!?”
[Di rumahnya, sambil mencabik-cabik kertas Nisrina membenarkan : ‘who knows?’]
Ehem.
Agak tragis memang, tapi mau diapain lagi?
Tragedi pun ternyata ditularkan ke rekan-rekan sesama artis, yang keliatannya tidak ingin ketinggalan memamerkan kecanggihannya berbahasa Inggris. Sebut saja penyanyi instan berinisial D yang jadi idola Indonesia di generasi pertama. Saat berduet dengan brondong Filipina di depan jutaan penonton televisi Indonesia, beliau melakukan 'suicidal move' dengan bernyanyi :
“…I think about it every night and day, SPRIT my wings and fly awaaaay!”
[Di rumahnya, Nisrina membanting teko cantiknya sambil membenarkan : ‘spread my wings…’]
Waw.
Keliatannya brondong Filipina itu sukses membawa bahan becandaan baru buat publik kampung halamannya. Wabah terus menular, dan saya harap Tante Nisrina masih baik-baik saja. Terlalu banyak dan kelewat menyakitkan buat disebut satu-satu. Ada yang dilakukan oleh artis perempuan berinisial AL, korban nikah siri si raja dangdut yang hidupnya selalu didekasikan untuk mencari aib penyanyi lain. Ada juga yang sempat dilakukan ‘adik kelas’ penyanyi D tadi.
Salah satu aib yang juga sempat membuat saya menganga dilakukan oleh scriptwriter sebuah televisi swasta tersohor yang menggunakan nama burung dalam singkatan namanya. Okeee, beliau mungkin bukan artis, tapi beliau melakukan kesalahan fatal dengan meloloskan tim yang mempunyai motto : ‘kita matching gak siiiiiiiiiih?’ di sebuah game show. Kenapa fatal? Karena sepanjang acara nama tim itu terpampang dalam huruf besar :
“MACHING”
[Di rumahnya, Nisrina menelpon J.S Badudu, bertanya apakah huruf T sudah dihapuskan dari daftar alfabet Indonesia]
Dan masih banyak lagi.
Tapi di antara semua itu, barangkali hanya penyanyi dangdut dengan embel-embel ‘dewi’ yang bisa menyaingi popularitas SA dalam membuat Tante Nisrina gila.
Suatu ketika, goyangan penyanyi dangdut bertajuk ‘dewi’ ini di Ciledug kelewat seronok, sampai akhirnya beliau diwawancara tentang celana super pendek yang dipake dia manggung. Dengan yakin dan pasti beliau menjawab :
“..kan pakenya bukan celana pendek aja, tapi di-KOMBIN sama baju tangan panjang!”
[Di rumahnya, Nisrina kembali menelpon J.S Badudu untuk bikin janji zikir bersama]
Sensasi berlanjut ketika sang ‘dewi’ dangdut ini ditanya apakah suaminya yang lagi di Mekkah udah tau soal berita ini. Masih dengan kepercayaan diri yang berlebihan, beliau menjawab :
“..tau lah, saya sama suami saya kan selalu CONNECTION !!”
[Di rumahnya, Nisrina mengeluarkan cemeti berduri yang selama ini nggak pernah dia pakai sebelumnya]
Di kesempatan berikutnya, di infotainment berbeda, penyanyi ini tampaknya belum kapok. Waktu ditelepon di hari ulang tahunnya oleh sebuah infotainment, presenter menanyakan kado apa yang dia dapet dari suaminya. Si dewi ini pun bertutur bahwa beliau mendapatkan nyanyian istimewa dari suami, yang didedikasikan khusus buat dia sebagai sang istri. Dan sesudah didesak untuk menyanyikan lagu dari sang suami, menyanyilah si dewi itu :
“..suami saya nyanyi gini : HAPPY BIRTHDAY MY WAVE, HAPPY BIRTHDAY MY WAVE!!!”
[Halo? Tante Nisrina? Halooooo?]
Mudah-mudahan wabah ini tidak mengganggu kesehatan Tante Nisrina. Saya mengerti sekali kalau beliau ingin mengundurkan diri sepenuhnya dari dunia pendidikan. Mungkin dia akan setuju dengan motto yang dideklarasikan teman saya menghadapi fenomena ini : “you can always take a girl out of a village, but you can never take the village out of the girl”.
PS.Mohon maaf kalo ada penulisan bahasa Inggris saya yang juga menorehkan luka di hati Tante Nisrina. Tapi Tante, kalo artis aja boleh, kenapa saya nggak?