Saturday, December 31, 2005

Things You Learned by Watching King Kong

Peter Jackson memang fenomenal. Paling enggak ada 2 hal yang saya dan teman-teman rumuskan setelah nonton film berdurasi 188 menit itu.
  1. Jikalau suatu hari Anda bertemu dengan King Kong, kalau nggak mau dimakan, pastikan Anda adalah seorang pemain akrobat yang lihai. At least pelajari keterampilan lempar-tangkep 3 batu di udara.
  2. Jangan pernah menghindari kodrat. If you're a Kong, then fall in love with a Kong. Fallin in love with a human being is a NO-NO!! Kecuali emang siap terjun dari puncak Empire State Building yaaa...

Soo, berangkat dari kedua nilai moral implisit yang berhasil dikuak tersebut, ditambah dedikasi Kong untuk melindungi Ann Darrow, kami memutuskan untuk menobatkan King Kong sebagai 'Must Have Pet of 2006'.

Friday, December 30, 2005

Arisan Perek Regional

Satu hal yang menyenangkan kalo punya temen yang kerja atau kuliah di luar: every reunion will always be great. The same thing happens this week, waktu temen saya yang 2 tahun terakhir kerja di SG diekspor balik ke Jakarta untuk jangka waktu tertentu. Akhirnya kesempatan sempit & langka ini saya manfaatkan buat kembali ke dunia hura-hura pelacuran Jakarta yang sempet saya tinggalin sementara. Dosisnya sesuai dengan resep dokter : tiga kali dalam seminggu.

Pertemuan 1
Tanggal Prostitusi : 23 Desember
Lokasi Pelacuran : Citos... emang ABG doang yang laku di Citos?!
Pelaku : saya, gadis berinisial IR (si sisa ekspor SG) dan gadis batak berinisial LA.


Badai hujan deras tidak menyurutkan semangat pelacuran. Apalagi dengan ilmu yang didapatnya selama 2 tahun di SG, gadis IR merasa siap berkompetisi dengan ayam-ayam lokal. Terakhir yang saya tau dia hanyalah gadis biasa yang kemana-mana pakai kaos+jins+sendal. Sekarang, saya mesti ngebiasain ngeliat dia dengan setelan kantor plus stiletto.

Akhirnya, setelah memutuskan lokasi ngeceng penting yang strategis, kita memutuskan untuk menjadi komentator pelaku-pelaku fashion dadakan yang lewat di sepanjang 'catwalk' panjang Citos. Yang dilakukan cukup memberi nilai skala 1-10, dilengkapi argumennya. Tentu saja, gadis IR selalu menghebohkan dunia persilatan dengan komentar-komentarnya.

Korban 1 : perempuan manis dengan atasan garis-garis item-putih
LA : 5!
Saya : 7 lah, lumayan manis kok!
IR : 4 ah! Apaan! Kayak pake selimut rumah sakit!

Korban 2 : Berondong laki akhir belasan atau awal 20-an, dengan balutan busana casual, dilengkapi iPod yang bertengger di kuping.
IR : 7,5 lah.
LA : Kok?
IR : Ya itu juga udah dinaikin 1,5 poin karena pake iPod!!

Korban 3 :
Pria pertengahan 20an, well-built, putih, dalam balutan sweater hijau pupus.

LA : 10
IR : 10,5!!!!
Saya nengok, mencari korban yang sukses menaklukkan dua gadis binal ini. Ternyata Rizky Hanggono.

Korban 4 :
Laki-laki seumuran yang sibuk dengan laptopnya di salah satu kafe.
LA : Eh, itu kan si X, anak Bandung juga. Sempet berantem sama adek gue karena rebutan cewek. Orangnya tajir abis gitu, tiap hari mobilnya ganti!
IR celingak celinguk ngeliat korban.
IR : Yaaaah, gaya boleh laah 'masa kini', tapi mukanya kok 'masa gitu'???

Pertemuan 2
Tanggal Prostitusi : 26 Desember
Lokasi Pelacuran : Plaza Semanggi -ridiculous.. apaan juga yang mau dilacur disana???
Pelaku : masih gadis berinisial IR sebagai pelaku utama, plus saya sendiri. Kali ini gadis LA berhalangan, diganti tante GUS yang diharapkan memberikan rasa baru dalam pelacuran hari itu.


Mengingat saya sudah mengawali minggu Natal dengan menghina khalayak di Citos, agar hidup saya tidak berakhir di neraka maka pertemuan kali ini lebih diarahkan untuk menonton King Kong. Tapi tetep, juaranya adalah gadis IR, yang selalu memberi bumbu berbeda pada setiap arisan.

Sebut saja scene dimana King Kong selesai menghabisi 3 T-Rex, dan mendapat penghargaan berupa close-up shot, untuk mengekspos luka-luka gigitan T-Rex itu.
IR : Waaaaaaaaaawww... laki banget gak sih, bo?

Pertemuan 3
Tanggal Prostitusi : 30 Desember 2005
Lokasi Pelacuran : Plaza Senayan
Pelaku : kembali ke komposisi awal. Saya, gadis IR tentunya, dan si gadis batak LA.


Niat untuk menggunakan food court sebagai tempat pencarian korban-korban salah mode ternyata kurang berhasil. Helloooooow, ini Plaza Senayan!! Orang yang dateng pastilah nggak mau terlihat busuk. Lagian mungkin keberadaan kita bertiga sudah tercium, jadinya tidak ada celaan maksimal yang bisa diberikan ke orang-orang yang lewat di sekitar kita. Celaan terhebat hanya diberikan ke ibu-ibu dengan kerudung hitam dan atasan V-neck, yang membuat lehernya menganga kemana-mana. Untuk menghindari aurat, beliau menutupi 'lubang' itu dengan untaian kalung-kalung emas. Yaah, bayangin sendiri lah.

Putus asa, kita akhirnya memutuskan untuk mencela-cela diri sendiri. LA pun muncul dengan kisah Oh Mama-Oh Papa tentang dirinya yang belakangan menyukai laki-laki dengan tipe bad guy. Seperti biasa, saya hanya menyumbang telinga, tapi IR tentunya harus eksis di cerita ini dengan fenomenal.

IR : Udah, pacarin aja dulu. Siapa tau nanti tengah jalan ketemu yang lain buat dipacarin juga.
LA : (masih menganut asas kedaerahan, lugu-lugu bego) Iiiih, emang boleh pacaran dua sekaligus?
IR : Lhooo, kenapa enggak? Selama nggak kenal satu sama lain kan? Apalagi kalo yang satu tinggal di luar negeri! Gue pernah baca satu buku, disitu dibilang : 'While finding the right one, it's okay to have a date with all the wrong ones'!!
Saya : Mmm...emang dasar setaaaaaannn!
IR : Ihihii... kenalkan, perek regional! Perlu kartu nama?
...ketawa mampus.


Well. Ada yang berniat ikutan? Kami emang nggak secara khusus membuka pendaftaran anggota baru, tapi kalo ternyata dinilai berpotensi bisa direkrut melalui serangkaian paket training yang menguntungkan. Siapa tau kita bisa berkumpul di pertemuan keempat dan seterusnya, mumpung guru besarnya, gadis IR, masih di tanah air. :)